Kalimat Bijak :

Sunday, September 6, 2015

Tajuk Eucalyptus Tidak Mampu Melindungi Permukaan Tanah?


Tajuk Eucalyptus yang ringan dan tipis tidak mampu melindungi permukaan tanah dari tekanan tetesan air hujan sehingga dapat menimbulkan erosi



JAWABAN ATAS ISU YANG BERKEMBANG :

TAJUK EUCALYPTUS MEMILIKI KEMAMPUAN MELINDUNGI PERMUKAAN TANAH DARI TEKANAN TETESAN AIR HUJAN SEHINGGA MENGURANGI BAHAYA EROSI PERMUKAAN TANAH DI BAWAH TEGAKANNYA

Secara morfologi struktur tajuk Eucalyptus tidak terlalu tebal dan rapat. Apabila pengembangan Eucalyptus dimanfatkan untuk mengantikan posisi hutan alam daun lebar yang masih utuh seperti yang pernah terjadi di Bangladesh bagian Tenggara, maka aliran permukaan (water run off) dan kehilangan tanah (soil loss) akan mengalami peningkatan, namun menjadi sebaliknya apabila Eucalyptus dikembangkan pada lahan terbuka dan gundul atau lahan hutan yang telah rusak maupun lahan yang penutupan vegetasinya sangat jarang, maka peran Eucalyptus menjadi penting untuk mengendalikan atau menekan laju aliran permukaan dan kehilangan tanah.

Hasil pengujian dan penelitian pada daerah tangkapan air (catchment area) Guthega di Australia menunjukkan bahwa ada tidaknya Eucalyptus tidak berpengaruh nyata terhadap kehilangan tanah. Pengamatan terhadap infiltrasi menunjukkan bahwa curah hujan dalam setahun yang tertahan oleh tanah di bawah tegakan Eucalyptus adalah 64 mm lebih banyak daripada yang ditahan oleh lahan gundul.

Dari hasil penelitian tersebut ditarik kesimpulan bahwa mantapnya efisiensi daerah tangkapan air Guthega dapat dicapai dengan penanaman dan pemeliharan Eucalyptus pada lahan-lahan gundul yang ada. Aliran permukaan (surface run off) dan kehilangan tanah (soil loss) dapat dikendalikan dan hasil air (water yield) dapat ditingkatkan sampai kurang lebih 10 % dari total flow (dikutip oleh Ghosh et al, 1976).

Salah satu fungsi terpenting dari hutan adalah perbaikan kondisi tanah yang memungkinkannya berfungsi sebagai wahana penyimpan air (reservoir). Semakin besar infiltrasi yang terjadi semakin mengecilkan aliran permukaan yang timbul sehingga berpengaruh positif dalam menekan laju erosi permukaan. Laju infiltrasi yang baik memungkinkan pengisian kembali air bumi (underground aquifer). Ghosh (1974) melaporkan adanya laju infiltrasi sebesar 5,30 cm/jam pada penanaman campuran antara Eucalyptus grobulus dan Acacia sp., 5,16 cm.jam di bawah hutan alam, 3,00 cm/jam di padang rumput alam dan hanya 1,40 cm/jam pada lahan yang berteras. Hasil penelitian terbaru dari Gintings (1993) menunjukkan bahwa aliran permukaan dan erosi dibawah tegakan Eucalyptus tidak besar.

Tabel :    Aliran permukaan dan erosi di bawah tanaman Eucalyptus alba, kelerengan 30 % di Waspada, Garut – Jawa Barat.
Bulan
Curah Hujan
(mm)
Di Teras
Tanpa Teras
Aliran permukaan
(mm)
Erosi (Ton)
Aliran permukaan
(mm)
Erosi (Ton)
April 1992
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari 1993
Pebruari
Maret
196
114
28
9
253
140
223
169
231
530
229
446
1,6
2,33
--
--
1,8
0,7
4,2
--
0,4
2,0
0,0
1,9
--
2,33
--
--
--
--
0,58
--
--
--
--
--
55
6,3
--
--
4,2
--
8,7
0.8
1,4
8,9
3,2
6,2
--
5,81
--
--
--
--
3,88
--
--
2,91
--
--
Jumlah :
2.618
15,8
1,55
45,2
12,60
 Sumber : Gintings (1993) dalam Pudjiharta, 2001

Luas daerah penelitian 1,8 ha dengan erosi yang terjadi selama 1 tahun sebesar 12,6 ton untuk yang tidak diteras, dimana angka tersebut masih dibawah ambang erosi yang dapat dibiarkan yaitu 13,2 ton/ha/thn; sedangkan besarnya aliran permukaan hanya 0,6 % dari curah hujan untuk yang diteras dan 1,7 % untuk yang tidak diteras. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa aliran permukaan pada tegakan Eucalyptus sangat kecil dan tidak berpengaruh terhadap aliran permukaan dan kehilangan tanah.


Artikel Terkait